Living in His presence


Living in His presence, hal itulah ditekankan oleh ko Hari, pengkhotbah di gereja tadi siang. Mendengar kata-kata itu membuatku menyadari satu hal, yaitu tentang orang yang berkali-kali jatuh ke dalam dosa yang sama padahal orang itu telah mengambil komitmen untuk tidak jatuh lagi, dan orang itu adalah diriku sendiri.

Aku mempunyai dosa yang sangat sulit untuk ditinggalkan, dan dosa itu sangat menyiksa diriku dan sering membuat diriku merasa tak layak di hadapan Tuhan. Untuk dapat lepas dari dosa itu, entah berapa kali komitmen yang telah ku ambil, dan entah sudah berapa kali diriku melanggar komitmen itu. Semakin sering diriku jatuh dan jatuh lagi, semakin diriku meragukan kasihNya Tuhan, apakah Dia masih bersedia mengampuni diriku yang telah jatuh berkali-kali ini. Sempat aku teringat tentang Daud yang juga jatuh ke dalam dosa tetapi Dia bertobat dan Tuhan memaafkannya, tapi hal itu bukannya membuatku bangkit dari rasa bersalah tapi semakin membuatku ragu tentang kasih Tuhan. Mungkin hal ini cukup membingungkan orang-orang karena seharusnya diriku akan bangkit kembali jika melihat kepada hal yang dialami Daud. Tetapi hal yang aku pikirkan adalah Tuhan mau mengampuni Daud karena Daud hanya jatuh sekali saja dan Dia bertobat dan tidak jatuh lagi, sedangkan diriku telah jatuh berkali-kali.

Sebenarnya waktu pagi sebelum ke gereja diriku benar-benar merasa tidak layak untuk datang beribadah kepada Tuhan, dan di saat doa di gereja pun diriku selalu mengeraskan hati karena rasa bersalah yang ada dalam diriku. Tetapi ternyata Tuhan menegurku dan menyatakan alasan kenapa aku selalu jatuh walaupun aku telah mengambil komitmen untuk tidak jatuh lagi. Alasan kenapa aku jatuh dan jatuh lagi ke dalam dosa yang sama adalah karena aku tidak tinggal di dalam hadiratNya, i'm not living in His presence. Sebanyak apapun komitmen yang telah aku ambil dan sebanyak apapun air mata penyesalan yang aku keluarkan tidak akan berguna jika aku mengandalkan diriku sendiri untuk lepas dari dosa itu bukan mengandalkan Tuhan.

Dalam Galatia 5: 16 tertulis: Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Dalam ayat tersebut jelas dikatakan jika kita tidak ingin hidup kita dipimpin oleh keinginan daging, berarti kita harus membiarkan hidup kita dipimpin oleh Roh, dan hidup dipimpin oleh Roh berarti kita tinggal selalu dalam hadirat Tuhan dan mempunyai hubungan yang intim denganNya. Aku selama ini hanya mengambil komitmen untuk berubah tanpa melibatkan Tuhan dalam rencanaku itu. Oleh karena itu, hari ini aku pun mulai mengambil komitmen lagi, tidak tahu ini komitmen yang keberapa yang pernah aku ambil, tetapi aku tidak mau berhenti hanya dengan komitmen saja, tetapi membiarkan Kristus yang memimpin hidupku dalam memenuhi komitmen tersebut. Tanpa Kristus aku tidak akan bisa melewatinya. Hanya dalam Kristuslah ada kemenangan, kemenangan yang membebaskanku dari segala jenis intimidasi dari iblis.

Satu hal yang benar-benar aku syukuri dalam hidup ini bahwa Tuhan masih memberikanku hidup sehingga aku dapat bangkit lagi dan mengikuti Dia. Tuhan benar-benar luar biasa, penuh kasih yang menyembukan segala luka yang ada dalam hati ini. Thx God for everything...

Let us live in His Presence.
Gbu.


Comments

Popular Posts