Belajar Bersyukur

Hari ini ujian Knowledge Management, ujian yang tergolong susah buatku karena nilai uts KM-ku lumayan jelek. Seperti mahasiswa pada umumnya, aku mempersiapkan diri dengan belajar dari kisi-kisi yang ada agar bisa mendapat nilai yang bagus untuk memperbaiki nilai utsku yang kurang memuaskan. Jujur aku kurang menikmati KM ini dan belajar untuk uas pun rasanya berat sekali. Tapi, jika mengingat firman Tuhan di PO sabtu kemarin, rasanya aku menjadi orang yang sangat tidak berintegritas karena aku tahu dan meyakini bahwa malas itu tidak baik. Selama persiapan buat ujian ada rasa takut yang sangat besar, takut materi yang aku pelajari tidak sesuai dengan soal uas, takut aku tidak bisa menjawab soal uas, takut pikiranku ngeblank saking gugupnya. Hingga saat ujian tiba, aku hanya bisa berserah pada Tuhan dan berdoa pada-Nya agar aku bisa tenang dalam mengerjakan soal dan tetap bersyukur apa pun kondisi setelah ujian nanti.

Ternyata soal ujian ada di kisi-kisi semua, tapi sayangnya aku tidak mempelajari semua kisi-kisi yang ada. Soal kasus untuk KM sangat membuat shock dengan banyaknya jumlah halaman yang berarti banyaknya hal yang harus dianalisis. Bersyukur semua jawaban dapat aku kerjakan biarpun ada beberapa jawaban yang 'ngemeng'. Aku sudah pasrah untuk nilai KM-ku semester ini. Tampaknya tidak ada lagi harapan untuk mendapat A, padahal KM 4 sks. Di tengah keputusasaanku, ada dua pilihan respon yang dapat aku ambil, yaitu mengeluh dan bersungut-sungut pada Tuhan, serta pasrah dan bersyukur pada Tuhan untuk apa pun hasil yang akan ada nanti. Untuk kali ini, entah kenapa aku cukup merasa tenang dan siap menerima apa pun hasilnya. Rasa bersykur memenuhi hati ini, bukan karena aku yakin Tuhan akan membuat nilai KM-ku tiba-tiba A, tetapi karena aku melihat penyertaan Tuhan selama ujian ini, dan terutama KM tadi. 

Habis ujian KM, aku bersiap-siap untuk ikut P5W, yang sudah aku rencanakan dari kemarin malam. Motivasi aku untuk ikut P5W sebenarnya salah dan sangat salah, kalau dalam pribahasa Indonesia dikatakan "ada udang di balik batu". Dari kemarin malam waktu aku merencanakan untuk ikut P5W, aku selalu tersenyum ketika membayangkan akan pergi ke P5W, tapi ketika saatnya tiba aku tidak merasa senang seperti yang aku bayangkan sama sekali. Mengingat uas anapersis besok jam 8 pagi membuatku tidak berniat untuk memikirkan hal-hal seperti itu lagi. Selain itu, tampaknya aku memang hanya terbawa emosi sesaat di hari-hari sebelumnya, hehe... Akhirnya, karena memikirkan motivasiku yang tidak benar dan uas anapersis yang menunggu besoknya, aku membatalkan untuk pergi ke P5W dengan perasaan yang tidak enak karena sudah tiba-tiba membatalkan untuk pergi. Tetapi, lewat kejadian itu, aku dapat menyadari apa yang terjadi dengan diriku sesungguhnya. Sungguh bersyukur Tuhan menyadarkan aku ketika aku belum terlalu dalam jatuh. :D



Comments

Popular Posts