Membenarkan Diri

Membenarkan diri, seringkali kata-kata itu aku lontarkan ke orang lain, tanpa aku sadari bahwa aku juga sering bahkan terlalu sering untuk membenarkan diri, bahkan ketika apa yang dinyatakan seseorang itu benar. Kesombongan menguasai hati ini dan topeng kemunafikan yang berlagak "cuek" menutup segala indikasi membenarkan diri tersebut. Ketika menyadari bahwa sikap untuk membenarkan diri dan ditambah dengan topeng kemunafikan itu salah, rasanya menyesal sekali dan ingin mengembalikan waktu yang ada. Sayangnya, manusia tidak berkuasa untuk membalikan waktu. Harus berani bertanggung jawab terhadap sesuatu yang aku mulai, baik itu perkataan dan perbuatan, serta merendahkan hati untuk dibentuk oleh Tuhan melalui orang-orang di sekelilingku.

Comments

Popular Posts